Selasa, 20 Agustus 2013

peter gade

KOPENHAGEN, Kompas.com - Peter Gade merasa sangat bahagia karena sejumlah pemain muda Denmark menunjukkan performa meyakinkan. Kondisi inilah yang membuat pemain veteran tersebut bakal gantung raket dengan perasaan senang, karena regenerasi pemain tunggal putra berlangsung bagus.

Gade termasuk pemain Eropa yang paling sukses karena lima kali menjadi juara Eropa. Selama satu dekade, dia sendirian harus menahan dominasi pemain Asia di arena bulu tangkis. Mantan pemain nomor satu dunia ini pun mengaku tenang dengan kariernya yang hampir selesai.

"Sebuah pertarungan menarik dan cara yang tepat untuk finis, termasuk kekalahan yang mengejutkan. Saya kalah dari Jan tapi saya juga senang dengan hasil itu. Tongkat estafet telah terjadi," ungkap pemain 35 tahun tersebut kepada wartawan saat turnamen Perancis Terbuka Superseries pekan lalu, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/10/2012).

Gade, yang menjadi pebulutangkis top dunia sejak 1998 sampai 2001 sebelum kembali menjadi peringkat satu dunia di 2006, kalah di babak perempat final. Langkahnya dihentikan rekan senegaranya, Jan O Jorgensen. Meskipun demikian, dia tetap berada di Paris untuk mendapat penghargaan dari panitia pertandingan di final pada Minggu (28/10) waktu setempat.

Ia akan tampil kembali di hadapan publiknya saat melawan pemain China yang merupakan juara Olimpiade, Lin Dan, pada bulan Desember mendatang. Mereka akan bertarung di Copenhagen pada kejuaraan Denmark Masters.

Sementara itu pelatih tim nasional Denmark Lars Uhre percaya kemajuan bulu tangkis Denmark ada di tangan para pemain mudanya.

"Gade telah pensiun tapi masih ada Viktor Axelsen, Jan Jorgensen serta Hans-Kristian Vittinghus. Denmark masih memiliki tiga pebulutangkis dunia. Saya pikir ke depan akan lebih menarik," kata Uhre.

Jorgensen menempati peringkat 11 dunia minggu lalu. Sementara Vittingush di posisi ke-17 dan pebululutangkis muda Axelsen di 31. Posisi 10 besar sekarang dihuni oleh pemain China, dua pebulutangkis Jepang dan satu dari Malaysia, Indonesia, Korea Selatan dan Vietnam.

Axelsen, 18, kalah di final Perancis Terbuka melawan pebulutangkis Malaysia berperingkat 24 dunia, Daren Liew. Meskipun demikian, peringkatnya akan naik saat pembaruan ranking pemain pada Kamis besok. 

"Saya senang karena sudah bisa memberikan kepada dunia penampilan terbaik," kata Axelsen.

0 komentar:

Posting Komentar

Yanuar Hananto Prasetyo. Diberdayakan oleh Blogger.

Santai cma bercanda ;)

Santai cma bercanda ;)
Santai kawan