Selasa, 07 Januari 2014

Sea Games

Sejarah Pesta Olahraga Sea Games – Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (juga dikenal sebagai Sea Games), adalah peristiwa multi-olahraga dua tahunan yang melibatkan peserta dari 11 negara Asia Tenggara. Perayaan ini diatur di bawah peraturan Federasi Sea Games dengan pengawasan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia. Sea Games sebelumnya dikenal sebagai Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara atau SEAP Games. Pada tanggal 22 Mei 1958, delegasi dari negara-negara di semenanjung Asia Tenggara menghadiri Asian Games ke-3 di Tokyo, Jepang mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk sebuah organisasi olahraga. Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaya (sekarang Malaysia), Laos, Vietnam Selatan dan Kamboja (dengan Singapura termasuk sesudahnya) adalah anggota pendiri. Negara-negara ini sepakat untuk mengadakan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara dua kali setahun. Komite Federasi SEAP Games dibentuk. SEAP Games pertama diadakan di Bangkok 12-17 Desember 1959 yang terdiri lebih dari 527 atlet dan pelatih atau manajer dari Thailand, Burma, Malaya (sekarang Malaysia), Singapura, Vietnam dan Laos yang berpartisipasi dalam 12 cabang olahraga. Pertandingan terakhir yang diadakan adalah Sea Games 2009 (berjalan 9-18 Desember) yang merupakan pertama kalinya diadakan diLaos. Saat yang sama juga diperingati perayaan ke 50 tahun SEA Games, di Vientiane, Laos. Tuan rumah berikutnya untuk Sea Games 2011 Tenggara adalah Indonesia. Pesta olahraga ini dimulai dan berkembang sebagian besar lancar sehingga pujian dan kesan baik diungkapkan oleh banyak atlet, pejabat olahraga dan pers- karena Laos dan negara yang tergabung di Asia Tenggara telah berhasil menjadi tuan rumah Sea Games.[ps] Read more: http://www.pustakasekolah.com/sejarah-pesta-olahraga-sea-games.html#ixzz2pm2yM8su
Read More ->>

Badai salju

Lebih dari 61 sentimeter salju menutupi sebagian besar daerah di Massachusetts. Sekitar 2300 penerbangan juga dibatalkan. Bukan hanya itu saja, badai salju ini juga sudah menewaskan 11 orang. Satu pekerja tewas ketika tumpukan garam yang akan digunakan di jalan-jalan, justru terjatuh mengenai dirinya yang pada saat itu tengah bekerja. Belum lagi nenek berusia 71 tahun yang tengah menderita penyakit Alzheimer membeku sampai tewas setelah berusaha mencoba keluar dan berjalan di tengah dinginnya Kota New York. Sembilan kematian lainnya disebabkan pada badai Hercules yang telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas serta gangguan lain di seluruh negara bagian Amerika. Jalan-jalan utama ditutup selama beberapa jam karena badai salju bergerak hingga 105 km per jam seperti yang dilansir dari News Sabtu (4/01/2014). Lebih dari 4.200 penerbangan internasional dan domestik dibatalkan di bandara Chicago serta ribuan lainnya tertunda. Salah satu yang terparah adalah Bandara John F Kennedy New York dimana visibilitas semakin rendah, serta angina bertiup semakin kencang yang sangat membahayakan bagi penerbangan. Badai salju ini tidak hanya mengganggu dan melumpuhkan sebagian besar transportasi, juga akibat badai salju ini sebagian tempat wisata juga terpaksa ditutup meski libur panjang masih akan berlangsung hingga badai mereda, cuaca kembali pulih seperti sedia kala. Pemerintah daerah kota semuanya telah berpesan kepada aparat untuk selalu waspada dan menutup akses yang sangat parah ditutup salju. Hal ini menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan yang lebih banyak lagi.
Read More ->>

ekonomi

lmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi.. Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989). Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik ; yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik. Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.[2] Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.[3] Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis).[3] Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara. [3] Pendekatan dalam Ekonomi Politik[sunting | sunting sumber] Pendekatan Pilihan Publik Pilihan publik adalah suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka secara rasional. [3] Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor. [3] Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi non-pasar. [1] Namun karena sifatnya yang longitudinal[4], maka hasil yang dimunculkan oleh model-model pilihan publik berbeda-beda pada satu negara ke negara lainnya. [3] Pendekatan Neo-Marxis Pendekatan neo-marxis dalam ekononomi politik, menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik.[3]. Selain itu, pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni berusaha membandingkan secara eksplisit.[3]. Pendekatan ini juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar-negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan ketergantungan kelas sosial di masyarakat.[3]
Read More ->>
Yanuar Hananto Prasetyo. Diberdayakan oleh Blogger.

Santai cma bercanda ;)

Santai cma bercanda ;)
Santai kawan